CEO HP Terkena Skandal Pelecehan Seksual

Masalah besar kini tengah melanda raja komputer nomor 1 dunia, Hewlett Packard (HP). Gara-gara dihantam skandal seks, Chief Executive Officer HP Mark Hurd mundur dari jabatannya Jumat, 6 Agustus 2010.
Kabar ini langsung membuat harga saham HP anjlok 10 persen menjadi US$ 41,85 dalam perdagangan setelah penutupan bursa AS (after market) Jumat lalu (6/8/2010).

Mark Hurd
Skandal ini berawal ketika seorang wanita yang merupakan kontraktor pemasaran HP antara akhir 2007-2009 menghubungi direksi HP Juni lalu. Wanita misterius yang belum terungkap namanya itu menuding Hurd telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Gloria Allred, pengacara asal Los Angeles, telah mengaku sebagai pengacara wanita yang melayangkan tudingan tersebut. Meski menyatakan kliennya dan Hurd tidak berhubungan intim, tapi Allerd masih enggan mengungkapkan secara detail tudingan kliennya itu.



Gloria Allred


Asal tahu saja, Allerd merupakan pengacara kondang yang biasa menangani klien-klien top, termasuk di antaranya para wanita yang menjadi selingkuhan Tiger Woods.HP mengatakan telah melakukan investigasi kasus ini sejak 30 Juni. Penyelidikan itu dilakukan setelah pengacara perempuan tersebut melayangkan surat kepada HP.
Begitu mendengar laporan tersebut, dewan direksi HP langsung memerintahkan investigasi. Hasilnya, Hurd tidak melanggar kebijakan tentang pelecehan seksual yang berlaku di HP.



Mike Holston

Namun demikian, pria 53 tahun itu terbukti memiliki hubungan dekat secara personal dengan si wanita tadi. "Investigasi kami menemukan bahwa Mark telah membuat judgment yang salah. Ini akan mengganggu kredibilitasnya dan merusak efektivitasnya dalam memimpin HP. Dan, Mark sepakat tentang ini," kata General Counsel HP Mike Holston.





 

Holston  menegaskan bahwa keputusan untuk mengganti Hurd merupakan keputusan bulat seluruh anggota dewan direksi HP.

Menurut HP, Hurd juga melaporkan cukup banyak biaya secara tak benar untuk menutupi hubungannya dengan wanita tersebut. Selain itu, kontraktor pemasaran itu juga memperoleh kompensasi dan reimbursement biaya tanpa alasan bisnis yang sah.
Seorang sumber menggambarkan hubungan Hurd dengan wanita itu sebagai "teman bisnis" yang telah makan bersama puluhan kali. Ia juga menyebut, biaya yang dilaporkan itu mencakup biaya perjalanan, bersantap, dan menginap yang berlangsung selama dua tahun. Jumlah totalnya sekitar 20.000 dollar AS.


Hurd sendiri telah mengakui kesalahannya. "Saya sadar bahwa ada beberapa tindakan saya yang tidak sesuai standard dan prinsip trust, respect, dan integrity yang saya terapkan di HP," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Direksi telah menunjuk Cathie Lesjak yang kini menjabat Chief Financial Officer menjadi CEO interim. Ia akan memimpin HP sampai komite perusahaan ini berhasil memperoleh pengganti tetap Hurd.



Cathie Lesjak

Skandal ini sungguh ironis. Hurd merupakan salah satu eksekutif yang paling dikagumi di Silicon Valley.
Hurd adalah CEO yang sukses. Dia menggantikan CEO sebelumnya Carly Fiorina yang gagal pada 2005. Sejak April 2005 itulah Hurd membuat HP bangkit kembali. Laba HP meningkat berlipat-lipat.
HP pun kemudian menjelma menjadi perusahaan komputer terbesar di dunia.

Hurd juga berjasa besar dalam proses transformasi HP sehingga kini menjadi perusahaan teknologi yang mengantongi pendapatan terbesar di dunia. Dialah orang yang membawa HP maju pesat, dari semula hanya sebuah perusahaan pembuat printer dan komputer menjadi perusahaan yang mampu menyediakan layanan teknologi lengkap.Pendapatan HP pada 2009 mencapai US$ 115 miliar (Rp 1,035 triliun).
Hurd juga dikenal sebagai orang berani mengambil tindakan ekstrem untuk bisa bersaing dengan perusahaan teknologi lain seperti IBM, Apple, dan Research in Motion (RIM). Tak heran, sejak mantan CEO NCR Corp ini memimpin HP lima tahun lalu, harga saham HP telah melonjak dua kali lipat lebih.
"Mark Hurd adalah orang yang berperan besar dalam proses turn around HP. Akan ada gap yang serius dalam puncak kepemimpinan HP," kata analis Susquehanna Financial Group Jeffrey Fidacaro
Siaran pers HP mengatakan sebuah investigasi internal menemukan fakta bahwa sebenarnya Hurd tidak terlibat dalam pembuatan kebijakan yang melecehkan secara seksual. Tapi, Hurd dianggap melanggar kode etik.
Pejabat eksekutif HP yang tak mau disebut namanya mengatakan, Hurd--yang telah menikah--tidak bisa menjelaskan hubungannya dengan seorang perempuan jelita yang disewa HP untuk menangani bidang pemasaran. Dia berulang kali mengajukan laporan tidak akurat rekening pengeluaran dalam upaya untuk menjaga hubungan rahasia, HP.
Hurd dalam siaran persnya yang dikutip Fortune, mengatakan, "Saya mengakui saya tak menjalankan prinsip-prinsip kejujuran, kepercayaan dan integritas yang ada di HP,"
Namun,setelah mundur dari jabatannya pun, Chief Executive Officer Hewlett Packard (HP) Mark Hurd tak akan hidup susah. Dia tetap bisa menikmati hidup karena dia pergi dengan US$ 12 juta dolar (sekitar Rp 108 miliar) dan ribuan saham HP.

Hurd selama ini mengantongi gaji US$ 30 juta (Rp 270 miliar) setahun. Dia juga mendapatkan uang lainnya senilai US$ 53 juta (Rp 477 miliar) dalam bentuk bonus atau saham.

Jurubicara HP mengatakan HP dan Hurd telah menyepakati kemunduran itu dengan sejumlah bonus.

Source : berbagai sumber
 
 
 
 
 
 
Bookmark and Share

{ 3 komentar... Views All / Send Comment! }

Aisyah said...

Aby : ok.meud puasa yuah

DikMa said...

dimana-mana skandal mulu ya neng

PL said...

Skandal cinta terlarang =((

Post a Comment