Pembaruan teknologi yang dilakukan AMD belakangan ini membawa kita ke suatu kemajuan besar dalam era pemberdayaan komputasi dunia.Kemampuan teknologi shader Processor sebelumnya dapat ditingkatkan hingga mencapai 2 kali lipat.Juga munculnya penggunaan DirectX 11 pada teknologi graphic saat ini.Salah satu produk tersebut adalah produk dari Digital Alliance,namun dengan pemangkasan di sana - sini untuk mempertimbangkan segi ekonomis dan harga.
Produk dari Digital Alliance ini masih dalam keluarga Radeon HD 5xxx dengan code name Cypres PRO ataupun Radeon HD 5850.Cypres PRO ini merupakan hasil pemangkasan dari Cypress XT.Cypress PRO dari Digital Alliance ini masih menggunakan konfigurasi default secara keseluruhan dari AMD.Heatsink fan reference yang digunakan AMD untul keluarga seri Cypress sangat baik dalam hal desain dan performa pembuangan panas.Suhu idle produk ini adalah 54 derajat celcius,sedangkan pada saat full load suhu hanya mencapai 73 derajat celcius.
Berhubung di Indonesia produk ini harganya masih berkutat di bawah US$300,maka produk ini masuk ke kelas high-end.Video card ini memiliki total performa,dalam bentuk persen,mencapai 99 %,kelengkapan sekitar 68 %,handing 75 % dan service 64 %.
Yang sangat menarik perhatian adalah hasil fps perolehan gaming test Crysis Warhead pada resolusi rendah yang lumayan tinggi,mencapai 51 frame rate per second.Juga untuk harga jual produk yang menjanjikan,mengingat performa yang diberikan sudah tinggi di kelasnya.
HIS RADEON HD 5770
AMD Radeon HD 5770 atau yang terkenal dengan code name Juniper XT ini tak lain adalah produk dari keluarga AMD Radeon HD 57xx,yang ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah.Produk ini termasuk ke dalam kelas mid-range karena harganya masih di bawah US$200.Juniper XT dari HIS ini merupakan hasil pemangkasan dari Cypress XT,dimana untuk kapasitas ketiga unified shadernya dikurangi setengahnya,sehingga produk dari HIS ini mempunyai harga yang bersahabat dengan performa melebihi RV770 XT atau yang disebut Radeon HD 4870.
Juniper XT dari HIS ini masih menggunakan rancangan secara keseluruhan reference dari AMD sehingga untuk performa clock,baik untuk GPU clock dan memory clock,masih berjalan reference.Serta banyaknya unified shader juga masih default.Untuk rancangan heatsink fan masih menggunakan rancangan dari AMD.HSF yang digunakan mirip dengan HSF Cypress,namun dengan ukuran yang lebih kecil.Tercatat untuk suhu ideal produk ini adalah 41 derajat celcius,sedangkan saat full load mencapai 72 derajat celcius.Jika kipas diatur maksimal pada Catalyst panas hanya mencapai 56 derajat celcius,namun tentu saja akan berisik sekali.
Beralih ke performa,performa maksimal di dapat pada sintetik test 3DMark pada resolusi rendah dan tinggi yang mencapai skor 100 %.Juga untuk gaming test Stalker mendapat skor 100 %.Untuk gaming test Crysis dan Stalker pada resolusi rendah memang hanya mendapat skor 83 % dan 88 %,namun hasil frame rate/second yang diperoleh produk ini cukup tinggi mencapai 43fps.Juga untuk sintetic test Unigine di resolusi tinggi juga bagus,mencapai skor 97 %.
LEADTEK WIN FAST GT 220
nVIDIA mencoba memperbarui jajaran keluarga GeForce 200 nya dengan mengeluarkan produk low end GT 220,yang sudah menggunakan pabrikasi 40 nm.Sehingga shader processor produk ini pun bisa mencapai 48 unit.Produk dari Leadtek Winfast yang biasa dipanggil GT216 ini sudah menggunakan memory bandwidth 128 bit dan dilengkapi dengan memoqy GDDR3 sebanyak 24 MB.
Produk ini merupakan produk yang lebih ditujukan untuk penggunaan umum saja,dan tidak direkomendasikan untuk gaming tingkat tinggi.Produk dari Leadtek ini juga menggunakan konfigurasi reference untuk masing-masing GPU,dan memory clock yang digunakannya.Untuk PCB yang dipakai,memang tidak menggunakan rancangan reference dari nVIDIA,karena ukuran PCB lebih besar.Begitu juga untuk heatsink fan produk yang digunakan merupakan rancangan Leadtek sendiri.Heatsink fan tersebut berforma lumayan baik membuang panas,mengingat GT 220 ini sendiri tidak terlalu panas pada pengoperasiannya.Terbukti suhu di saat idle hanya berkisar 37 derajat celcius,sedangkan jika diuji dengan menggunanakan FurMark,maka suhu tertingginya berkisar pada 54 derajat celcius.Lumayan dingin,kan?
Dapat disaksikan bahwa walaupun produk ini sudah menggunakan teknologi 40 nano,namun performa yang diperoleh tidak sebaik teknologi yang digunakannya.Hal ini dikarenakan penggunaan shader processor yang kurang banyak,dan bandwidth memory yang belum menggunakan GDDR5.Sehingga rata-rata skor pengujian untuk masing-masing sintetic dan gaming test tidak ada yang berhasil mencapai skor 60%.Tapi,jangan berkecil hati,karena ada performa maka ada harga.Harga barang ini memang murah meriah.
Source : berbagai sumber
{ 1 komentar... Views All / Post Comment! }
bagus,pengen punya tapi harganya itu lo. . . mahal.tar deh klo dah jadi kaya dari ngeblog.wkwk
iphone news
ponsel baru 2010
tips ngeblog
korean drama synopsis
Post a Comment